SISTEM TEKNOLOGI
INFORMASI INDOMARET
Laju pertumbuhan gerai indomaret sangat pesat dengan jumlah
transaksi 14,99 juta transaksi per bulan didukung sistem teknologi yang handal.
Sistem teknologi informasi indomaret pada setiap point of sales disetiap gerai
mencakup sistem penjualan, persedian dan penerimaan barang. Sistem ini
dirancang untuk memenuhi kebutuhan saat ini dengan memperhatikan perkembangan
jumlah gerai dan jumlah transaksi di masa mendatang.
Indomaret berupaya meningkatkan pelayanan dan kenyamanan
belanja konsumen dengan menerapkan sistem chek out yang menggunakan scanner di
setiap kasir dan pemasangan fasilitas pembayaran debit BCA.
Pada setiap pusat distribusinya diterapkan digital picking
system (DPS). Sistem teknologi informasi ini memungkinkan pelayanna permintaan
dan suplai barang dari pusat distribusi ke took-toko dengan tingkat kecepatan
yang tinggi dan efisiensi yang optimal.
MENGIDENTIFIKASI
PROYEK-PROYEK SISTEM
Laju pertumbuhan gerai indomaret yang
sangat pesat dengan jumlah transaksi 14,99 juta per bulan didukung oleh sistem
teknologi yang handal. Sistem teknologi informasi indomaret pada setiap point
of sales disetiap gerai mencakup sistem penjualan, persediaan dan penerimaan
barang.
1. Sistem Penjualan
Dengan menjalin lebih dari 500 pemasok
yang handal dalam menyediakan produk terkenal dan berkualitas serta sumber daya
manusia yang kompeten, menjadikan Indomaret memberikan pelayanan terbaik kepada
konsumen. Hal itu dilakukan untuk mendukung peningkatan penjualan setiap
tahunnya. Ada beberapa faktor yang lain dalam mendukung sistem penjualan yaitu:
1.1 Promosi
Sasaran pasar Indomaret adalah konsumen
semua kalangan masyarakat. Lokasi gerai yang stategis dimaksudkan untuk
memudahkan Indomaret melayani sasaran demografisnya yaitu keluarga. Secara
berkala Indomaret menjalankan program promosi dengan berbagai cara, seperti
memberikan harga khusus, undian berhadiah maupun hadiah langsung.
1.2 Pembayaran
Menunggu atau antri dalam proses
pembayaran dikasir adalah hal yang sangat membuat konsumen merasa bosan atau
jenuh. Indomaret berupaya meningkatkan pelayanan dan kenyamanan belanja
konsumen dengan menerapkan sistem check out yang menggunakan scanner disetiap
kasir, penggunaan aplikasi oracle pada komputer, dan pemasangan fasilitas
pembayaran Debit BCA.
1.3
Karyawan/ Pegawai
Pelayanan pegawai diharapkan dapat
memberikan nilai tambah terhadap penjualan. Oleh karena itu perilaku dan sikap
pegawai telah diatur dalam Standar Pelayanan Konsumen.
1.
Sistem Persediaan
Persediaan barang dagang merupakan
hal terpenting dalam perusahaan retail seperti Indomaret karena jika sampai
konsumen tidak memperoleh barang yang akan dibeli maka ada biaya kesempatan
yang hilang. Gerai indomaret terdapat dua jenis yang pertama tipe minimarket
yang berarti banyaknya item yang diperjual belikan sekitar 3.600 Item dan tipe
supermarket memiliki jenis item sebesar 10.000 item dalam satu gerai dan jenis
item yang diperjualbelikan disesuaikan dengan lokasi toko/gerai.
Besarnya jumlah persediaan barang
dagang ditentukan berdasarkan sales kondisi barang yang lalu + kondisi keadaan
stock. Apabila kondisi persediaan tinggal sedikit maka toko melakukan PO (
Purchase Order ) kebagian gudang pusat melalui sistem.
Tata
letak persediaan didalam toko menggunakan sistem planogram yaitu sebuah teknik
visual ( Gambar, Bagan, Foto, diagram, dsb ) yang memberikan secara terperinci
dan mendetail mengenai informasi penempatan tiap produk di display pengecer
untuk tujuan produktifitas perusahaan.
Produk
yang memiliki harga jual yang tinggi ditempatkan dibelakang kasir untuk tujuan
menghindari resiko kehilangan. Produk yang jenis perputarannya cepat diletakan
diletakankan dibagian depan. Rak penempatan produk memiliki beberapa tipe yaitu
tipe 29, 49, dan 56 maksudnya adalah dalam satu rak terdapat 29, 49, dan 56
sampling produk. Produk dalam rak diletakkan berdasarkan kategori yang sejenis
kemudian rak diletakkan sesuai kondisi toko/gerai.
2.
Sistem Penerimaan
Pada setiap pusat distribusi diterapkan
digital picking system (DPS). Sistem teknologi informasi ini memungkinkan
pelayanan permintaan dan suplai barang dari pusat distribusi ke toko-toko
dengan tingkat kecepatan yang tinggi dan efisiensi yang optimal.
Menetapkan Sasaran Proyek Sistem
Sistem ini dirancang untuk memenuhi
kebutuhan saat ini dengan memperhatikan perkembangan jumlah gerai dan transaksi
dimasa mendatang. Namun semakin ketatnya perkembangan perusahaan retail pada
saat ini, ditambah dengan banyaknya kritik dan saran yang diterima dari
konsumen maka perlu mengevaluasi sistem yang sudah ada yaitu sistem penjualan
dan persediaan.
2.3
Menetapkan Kendala Proyek Sistem
Walaupun sistem dirancang sedemikian rupa
namun tetap saja mengalami kendala diantaranya sebagai berikut :
1.
Pembayaran dikasir masih antri ( Cukup Lama )
2.
Pegawai kurang rama terhadap konsumen ( Keterbatasan manusia )
3.
Tidak ada keterangan kategori diatas rak
4.
Daftar harga dirak tidak tepat dengan produk
5.
Persediaan barang dagang kosong
6.
Parkiran kurang aman
7.
Kehilangan barang dagang
2.4
Menetapkan Prioritas Proyek Sistem
Sistem yang harus diprioritaskan adalah
sistem persediaan karena apabila sistem persediaan sudah terkendali dengan
optimal maka akan menunjang sistem penjualan sehingga penjualan semakin
meningkat.
2.5 Menetapkan besarnya modal awal
Awalnya silahkan menghitung biaya yang akan
dikeluarkan tiap meter persegi. Pengamat Keuangan Redmond Medan, Mariana
mengatakan, rasio investasi sebuah minimarket mulai dari Rp 3 – Rp 5 juta per meter persegi. Dengan demikian jika
ingin membuka usaha minimarket dengan luasan 50
meter persegi setidaknya modal yang diperlukan diluar bangunan adalah Rp
150-250 juta yang berisi 20 rak.
Untuk mengelola apa saja sistem informasi
tersebut?
>untuk pembayaran motor, listrik, tiket
kereta api, dan terkadang tiket konser bisa terjual di sistem informasi
tersebut